Temuan yang mengada-ada?
Arkeolog dari Jawa Barat Dr Lutfi Yondri tak sependapat dengan hasil penelitian Danny Hilman.
Beberapa literatur menunjukkan Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sebetulnya sudah diteliti dan ada dalam catatan yang dibuat oleh Verbeek pada tahun 1981 dan Krom pada 1914.
Deskripsi awal dari dua catatan itu menggambarkan Gunung Padang sebagai kuburan kuno di atas gundukan tanah.
Tetapi jejak kuburan itu tak ditemukan ketika dirinya melakukan penelitian yang dimuat dalam disertasi tahun 2016 silam.
Sumber gambar, Fairfax/Getty Images
Yondri menilai temuan bahwa Gunung Padang adalah piramida yang terkubur mengada-ada atau kesimpulan yang menduga-duga tanpa data yang sahih.
"Pertanyaannya kalau piramida dikubur dalam Gunung Padang apakah pernah ada di Nusantara orang mengubur piramida di dalam gunung?" ungkap Dr Lutfi Yondri kepada BBC News Indonesia.
"Kapan terjadinya orang mengubur piramida di dalam gunung?"
"Berapa banyak material yang dibutuhkan untuk menimbun gunung? Itu bisa dijawab tidak?"
Dia pun mempertanyakan sampel yang digunakan untuk penelitian tersebut.
Di dunia arkeologi, kata dia, "sampel budaya" harus memiliki beberapa syarat: harus berada di satu matrik atau struktur yang sama, harus satu keletakan, satu asosiasi atau kumpulan, dan harus punya konteks.
Kemudian merujuk pada hasil penelitian yang telah dilakukan para ahli.
Untuk konteks, dia menilai Indonesia tidak mempunyai kaitan budaya membuat piramida.
"Pernahkah Indonesia punya budaya piramida? Jangan diada-adain, yang ada di Nusantara punya punden berundak," tegasnya.
Punden berundak adalah susunan batu berbentuk meja yang digunakan untuk upacara pemujaan kepada leluhur.
Dan punden berundak Gunung Padang difungsikan untuk ritual tersebut, sambungnya.
"Jadi semua sampel itu harus diverifikasi, tidak bisa hanya prediksi atau persepsi. Persepsi pun harus didasarkan pada data-data sinkronik dan diakronik serta melihat lagi dalam lintasan budayanya."
Gunung Padang, sebuah bangunan megalitik kolosal yang terletak di lanskap subur Jawa Barat, Indonesia, mungkin merupakan piramida tertua di dunia. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa situs kuno ini mungkin lebih tua dari .Göbekli di Türkiye. Tepe Mesir dan bahkan lebih tua dari keajaiban batu piramida terkenal
Sebuah tim arkeolog, ahli geofisika, ahli geologi, dan ahli paleontologi yang berafiliasi dengan berbagai institusi di Indonesia telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Gunung Padang adalah piramida tertua di dunia. Sebagaimana dikutif dari arkeonews.net (21/11/2023)
Kelompok ini menjelaskan studi multi-tahun mereka terhadap situs warisan budaya tersebut dalam artikel mereka yang diterbitkan di jurnal arkeologi interdisipliner Archaeological Prospection pada bulan Oktober.
Gunung Padang, juga dikenal sebagai “gunung pencerahan”, terletak di puncak gunung berapi yang sudah punah dan dianggap sebagai situs suci oleh penduduk setempat. Pada tahun 1998, Gunung Padang ditetapkan sebagai situs warisan budaya nasional.
Dipimpin oleh ahli geologi Danny Hilman Natawidjaja dan timnya di Badan Riset dan Inovasi Nasional, penelitian baru ini menunjukkan bahwa Gunung Padang berasal dari Zaman Es terakhir, sekitar 25.000 hingga 14.000 tahun yang lalu.
t kemungkinan besar “berasal dari bukit lava alami sebelum dipahat dan kemudian diselimuti secara arsitektural”, menurut tim tersebut. Hal ini membuat Gunung Padang setidaknya berusia 16.000 tahun.Gunung Padang terletak di puncak gunung berapi yang sudah punah dan dianggap sebagai situs suci oleh penduduk setempat
Lebih khusus lagi, para peneliti menemukan bukti dari beberapa upaya yang, jika digabungkan dari waktu ke waktu, akan menghasilkan struktur yang lengkap. Yang pertama adalah pahatan lava, di mana para pembangun mengukir bentuk-bentuk di puncak gunung berapi kecil yang mati. Kelompok lain menambahkan lapisan batu bata dan kolom batu beberapa ribu tahun kemudian, antara tahun 7900 dan 6100 SM. Kelompok lain kemudian menambahkan lapisan tanah pada bagian bukit, menutupi sebagian pekerjaan sebelumnya. Kemudian, antara tahun 2000 dan 1100 SM, kelompok lain menambahkan tambahan tanah lapisan atas, terasering batu, dan elemen lainnya.
Studi ini menantang keyakinan konvensional dengan menyoroti kemampuan batu canggih yang ditunjukkan oleh para pembangun Gunung Padang. Bertentangan dengan ekspektasi yang didasarkan pada budaya pemburu-pengumpul tradisional, penelitian ini mengungkapkan adanya praktik konstruksi maju selama periode glasial terakhir.
(a) Pemandangan Gunung Padang dari udara diambil dari helikopter. (b) Topografi dan peta lokasi dihasilkan dari survei geodesi terperinci. (c) Peta Geologi wilayah Gunung Padang (Sudjatmiko, 1972). (d) Peta ortofoto yang diperoleh dari survei drone yang dilakukan pada tahun 2014, menunjukkan lokasi lokasi penggalian parit (persegi panjang putih) dan lokasi pengeboran inti (titik merah). T1, Teras 1; T2, Teras 2; T3, Teras 3; T4, Teras 4; T5, Teras 5. Kredit: Prospeksi Arkeologi (2023). DOI: 10.1002/arp.1912
Tim peneliti melakukan studi ilmiah jangka panjang terhadap struktur studi baru ini. Mereka mempelajari struktur tersebut menggunakan tomografi seismik, tomografi resistivitas listrik, dan radar penembus tanah dari tahun 2011 hingga 2015. Mereka juga mengebor ke dalam bukit dan mengumpulkan sampel inti, yang memungkinkan mereka menggunakan teknik penanggalan radiokarbon untuk menentukan usia lapisan bukit tersebut. .
Tim peneliti juga menemukan beberapa bukti yang menunjukkan mungkin ada beberapa bagian berlubang di dalam struktur, yang menunjukkan kemungkinan adanya ruang tersembunyi. Mereka berencana menelusurinya dan kemudian menurunkan kamera untuk melihat apa yang mungkin ada di area tersebut.
“Gunung Padang berdiri sebagai sebuah bukti yang luar biasa, berpotensi menjadi piramida tertua di dunia,” kata para peneliti dalam makalah tersebut.
Warta Kaltim @2024-Jul
JAKARTA – Bagi masyarakat Suku Mentawai, Sumatra Barat, tato adalah pakaian abadi dalam mengarungi kehidupan dan menghadapi kematian. Rajahan yang ada di tubuh mereka, melambangkan sebuah filosofi dan strata sosial kehidupan si pemilik tato.
Misalnya, mereka yang sehari-hari bekerja dan memiliki keahlian sebagai pemburu, maka gambar tato yang akan dibuat akan berhubungan dengan perburuan. Biasanya gambar yang dibuat adalah hewan buruan seperti babi, atau busur panah yang mereka gunakan.
Lalu, jika orang tersebut sehari-hari bekerja sebagai nelayan, maka desain tato yang dibuat adalah mata suba, mata jaring hingga mata kail. Satu hal yang pasti, apapun latar belakangnya, tato yang tergambar di badannya harus melambangkan keseimbangan antara alam dan penghuninya.
Dalam kepercayaan suku Mentawai, tato memiliki tiga fungsi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Pertama, sebagai identitas diri sebagai warga keturunan suku Mentawai. Kedua, sebagai penanda status sosial dan profesi yang mereka jalani.
Ketiga, tato ini dibuat sebagai hiasan tubuh atau keindahan semata. Bagi mereka yang menggunakan makna ini, tato akan dibuat dengan desain yang lebih baik dan kualitas gambar yang benar-benar diperhatikan.
Tiga fungsi itu akan menemukan satu tujuan, yaitu masing-masing dari mereka bisa saling membaca jati diri lawan bicarannya. Hal baiknya, mereka bisa saling menghargai perbedaan dan status sosial yang ada di masyarakat suku Mentawai.
Perlu diketahui, tato milik suku Mentawai adalah seni tato tertua di dunia. Sejarah mencatat tato Mentawai sudah ada sejak tahun 1.300 sebelum Masehi atau 200 tahun lebih dahulu daripada tato Mesir yang ditemukan pada 1.500 sebelum Masehi.
TradisiPembuatan tato bagi suku Mentawai sendiri juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Suku Mentawai yang masih memegang teguh kepercayaan nenek moyang yakni Arat Sabulungan, menginstruksikan bahwa pembuatan tato harus melewati beberapa ritual tertentu.
Sabulungan sendiri memiliki makna sa (sekumpulan) dan bulung (daun). Artinya sekumpulan daun itu (tato) dirangkai dalam lingkaran yang terbuat dari pucuk enau atau rumbia yang diyakini memiliki tenaga gaib.
Arat Sabulungan mengatur bahwa bagi mereka yang berkelamin laki-laki dan sudah memasuki usia 11 tahun, orang tuanya harus segera memanggil sikerei dan rimata atau kepala suku. Mereka akan berunding dalam menentukan hari dimana anak mereka bisa melaksanakan penatoan sebagai simbol menjadi keturunan suku Mentawai.
Setelah tanggal disepakati, proses selanjutnya adalah menghubungi Sipatiti atau seniman tato suku Mentawai. Untuk memakai jasa sipatiti, si pemilik hajat harus membayarnya dengan seekor babi dan bukan menggunakan uang.
Proses selanjutnya ialah dilakukannya upacara punen Enegat yang dipimpin Sikerei di puturukat atau di galeri tato milik Sipatiti. Kemudian penatoan awal atau yang biasa disebut dengan Janji Gagak Borneo akan dilakukan pada pangkal lengan.
Setelah usianya beranjak dewasa, penatoan akan dilanjutkan menggunakan pola darukat di dada, titi teytey di pinggang dan punggung, titi rere pada paha dan kaki, titi puso di atas perut, dan titi tatep di dada.
Untuk alat-alat yang digunakan untuk menato mengandalkan barang dari alam yang mudah didapat. Alat perajah yang digunakan adalah lilipat patitik yang berbentuk dua kayu. Satu ujungnya adalah jarum, sementara ujung lainnya adalah pemahat.
Jarumnya sendiri terbuat dari kayu karai atau tulang binatang yang diruncingkan. Dahulu kala untuk mendesain tato menggunakan lidi yang digoreskan ke kulit seseorang yang akan ditato. Akan tetapi seiring berkembangnya zaman desain itu dipola menggunakan spidol agar mengurangi rasa sakit.
Sementara untuk memberikan pewarnaan, suku Mentawai menggunakan olahan jelaga atau butiran arang yang biasanya menempel pada tungku masak di dapur. Juga bisa menggunakan daun pisang untuk memberikan warna hijau.
- Pada hari kedua di Mentawai, saya dan Anti berkesempatan berkunjung ke rumah seorang dari Suku Mentawai. Sebelumnya, kami sudah pernah membaca dan mendengar cerita mengenai Suku Mentawai dan kebudayaannya yang terpelihara. Kali ini, kami hendak berkenalan langsung dan melihat seperti apa kehidupan sehari-hari Suku Mentawai di Pulau Siberut.
Menggunakan perahu bermotor, kami menempuh perjalanan sekitar empat puluh dari Muara Siberut untuk mencapai perkampungan terdekat. Kami menuju hulu Sungai Gereget yang lebar dan berair tenang. Di kanan kiri terdapat hutan bakau dan pohon sagu yang rimbun. Sesekali kami berpapasan dengan Suku Mentawai yang sedang menaiki pompong (perahu kayu tradisional Mentawai).
Sampailah kami pada uma (rumah khas Mentawai) yang berdiri di tepi sungai. Teman Mentawai kami, Tutulu, dan keluarganya menyambut hangat sembari mengucap, "aloitta?" yang artinya "apa kabar?". Perhatian saya seketika terpusat pada tato yang menghiasi tubuh sebagian besar orang dewasa yang ada di sana, baik di tubuh lelaki maupun perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah obrolan, Tutulu dan kakaknya yang merupakan seorang sikerei (dukun budaya) lalu bercerita mengenai pembuatan tato khas Mentawai. Tato, mereka menyebutnya titi, adalah salah satu bagian dari ekspresi seni dan perlambang status orang dari Suku Mentawai. Dulu, tato populer di kalangan baik lelaki maupun perempuan Mentawai yang telah dewasa. Kini, hanya sebagian kecil suku Mentawai yang masih bertato. Sebagian dari mereka bisa ditemui di pedalaman Pulau Siberut.
Tato dibuat oleh seorang sipatiti (pembuat tato). Proses pembuatan tato memakan waktu yang lama, terutama pada tahap persiapannya yang bisa sampai berbulan-bulan. Ada sejumlah upacara dan pantangan (punen) yang harus dilewati oleh orang yang ingin ditato. Tak semua orang sanggup melewati tahap ini.
Sebelum sipatiti mulai membuat tato, ada ritual upacara yang dipimpin oleh sikerei (dukun budaya Mentawai). Tuan rumah lalu mengadakan pesta dengan menyembelih babi dan ayam. Daging babi dan ayam ini juga sebagai upah yang diberikan untuk sikerei. Tutulu bercerita bahwa ntuk menyelenggarakan pesta membuat tato ini saja bisa menghabiskan biaya sekitar lima juta rupiah.
Jarum yang digunakan terbuat dari tulang hewan atau kayu karai yang diruncingkan. Dengan mengetok-ngetoknya, terciptalah garis-garis yang merupakan motif utama tato suku Mentawai. Pewarna yang digunakan berasal dari arang yang menempel di kuali. Sikerei yang merupakan kakaknya Tutulu berkata bahwa biasanya pembuatan tato dimulai dari telapak tangan, tangan, kaki lalu tubuh. Selama beberapa hari, kulit yang baru ditato akan bengkak dan mengeluarkan darah. Membayangkannya saja saya ngeri.
Konon, tato Mentawai termasuk seni tato tertua di dunia, bahkan lebih tua dari tato Mesir. Sayangnya, kini hanya sebagian kecil saja suku Mentawai yang masih mempertahankannya. Hal ini akibat adanya larangan Pemerintah terhadap berkembangnya ajaran animisme di masa lalu. Tato adalah salah satu produk budaya yang kemudian perlahan menghilang. Ratusan motif tato yang pernah menghiasi penduduk asli Mentawai pun tidak sempat terdokumentasi. Bahkan Tutulu yang kami kenal pun, menghiasi tubuhnya dengan tato gambar bunga dan jangkar yang jelas bukan motif asli tato Mentawai.
Tertarik membuat tato khas Mentawai?
Pengalaman para peserta ACI lainnya dapat dilihat di
Jakarta, CNBC Indonesia - Keberadaan kota-kota paling "berdosa" dapat ditelusuri dari masa kejayaan Roma. Di mana kota itu dapat menjadi tempat seseorang memanjakan diri sepuasnya, bahkan dengan hal-hal yang dilarang sekaligus, seperti seks bebas dan narkoba.
Di abad ke-21, kota-kota seperti itu pun masih ada. Bahkan fitur-fitur utamanya, yang acapkali dianggap ilegal, telah berkembang dengan seks, minuman keras, narkoba, dan perjudian.
Berikut daftarnya, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber:
Mengutip whenonearth, Berlin menjadi salah satu kota paling berdosa di dunia saat ini. Melalui perang dunia yang besar dan tahun-tahun yang telah dilalui sebelum penyatuan Jerman Barat dan Timur, Berlin yang miskin dan terisolasi memilih untuk membuka pintunya dan menerima pengaruh yang cukup ekstrem.
Dari narkoba hingga pesta seks semuanya menjadi normal di klub-klub ketika malam tiba di Berlin. Sejauh ini Berlin memiliki klub-klub yang bisa memenuhi "gairah pengunjung", salah satunya untuk memenuhi fetish seks.
"Mulai dari klub dengan aktivitas seks sadisme dan masokhisme atau biasa dikenal dengan Bondage and Discipline, Sadism and Masochism (BDSM), hingga festish lain yang acapkali dianggap tabu," muat tulisan itu.
Kota di China ini adalah rumah bagi hotel paling bergengsi seperti Venetian Macau, yang dikenal sebagai kasino terbesar di dunia dengan sekitar 33 kasino di dalamnya. Perjudian menyumbang hampir 50% dari pendapatan pemerintah dan membentuk tulang punggung ekonomi pariwisata negara bagian.
"Roulette, blackjack, poker, dan mesin slot semuanya tersedia dikelilingi oleh interior mewah di Makau," muat laman yang sama.
Kebanyakan orang pasti berpikir tidak ada kota "berdosa" di Timur Tengah yang konservatif. Namun rupanya ada kota tersebut, yakni Manama di Bahrain.
Kehidupan malam di Manama biasanya diisi dengan minum-minuman beralkohol. Tak jarang banyak orang pergi ke sini hanya karena ingin menenggak alkohol secara bebas.
Sebagai informasi, alkohol legal di Manama. Ini juga termasuk kesempatan untuk bergaul dengan lawan jenis di bar serta klub malam, yang biasanya diiringi musik mulai dari rock hingga jazz.
Las Vegas, Nevada, AS
Jika berbicara tentang kota-kota berdosa, tidak akan lengkap tanpa Las Vegas yang berada di negara bagian Nevada, AS. Las Vegas adalah tempat untuk berjudi dan berpesta tanpa henti.
Meski begitu, prostitusi sendiri ilegal di Clark county, tetapi istilah itu ditutupi oleh istilah "layanan pendamping" sehingga pelancong yang datang tetap dapat menikmati hiburan seksual tanpa perlu takut. Di sana juga penuh dengan kasino-kasino, sama halnya dengan Macau.
Temuan Arkeolog Tentang Animasi Pertama
Awal tahun 2022, serangkaian pahatan batu bergambar hewan menghidupkan kembali spekulasi tentang bentuk animasi paling awal. Menggunakan model 3D dan perangkat lunak realitas virtual, tim arkeolog berpendapat bahwa karya seni batu mungkin merupakan representasi dari hewan yang bergerak jika dilihat dalam cahaya api.
Contoh lain dari animasi pertama terletak di Shahr-e Sukhteh, sebuah situs arkeologi di Iran tenggara yang dikenal sebagai 'Kota Terbakar'.
Di sini, para peneliti menemukan sebuah piala sederhana dengan sketsa merah terbakar dari seekor kambing pelompat yang hidup ketika vas diputar.
Dalam lima gambar berurutan, kambing bertanduk melompat untuk memakan daun pohon yang mungkin melambangkan pohon kehidupan Asiria.
Tetapi para arkeolog hanya mengenali gambar-gambar itu sebagai rangkaian gambar bertahun-tahun setelah vas itu digali pada tahun 1967.
Peninggalan itu dipajang di Museum Nasional Iran. Berusia sekitar 5.200 tahun, beberapa orang mengklaim itu bisa menjadi salah satu contoh animasi tertua. Anggapan itu menempatkan para pembuat tembikar Persia sebagai penguasa konsep awal animasi.
"Hal ini menunjukkan bahwa manusia selama ribuan tahun telah terpesona oleh gerakan hewan dan berusaha menangkap serangkaian gambar berurutan," kata Leila Honari, seorang animator Persia dan sarjana seni di University of Griffith di Australia dalam Science Alert, dikutip Selasa (3/1/2023).
Video:Resmi Dibuka, Jakarta X Beauty 2024 Hidupkan Industri Kecantikan
Gambar animasi ternyata sudah ada sejak zaman pra sejarah. Salah satunya terlukis di gua.
Dari Prancis hingga Indonesia dan Australia, kehidupan masa itu dilukis di dinding gua. Para pendahulu menggambar siluet yang tampak tak bergerak dalam warna tanah.
Setelah ditelisik lebih lanjut, para arkeolog menemukan bahwa gambar-gambar itu bukan sekedar gambar. Melainkan bentuk sederhana dari gambar bergerak pertama atau animasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan Animasi Kuno di Indonesia
Di Indonesia, sekitar 12.000 tahun sebelumnya, orang-orang di pulau Sulawesi melukis pemandangan panorama yang membentang di dinding batu kapur. Pemandangan itu menggambarkan makhluk gaib yang sedang berkelahi dengan kerbau.
Contoh gambar-gambar di dalam gua ini biasanya memiliki bagian tubuh yang terpisah. Anggapannya, tokoh dalam gambar itu bergerak dengan menggerakan tubuhnya satu persatu.
Apakah benar hal ini merupakan animasi pertama atau tidak, karya-karya ini disebut menceritakan sebuah cerita. Animasi atau tidak, manusia sekarang masih bisa mengagumi lukisan gua kuno yang mengangkut penonton ke dunia lain jauh sebelum zaman kita.
Bagaimana bentuk piramida Gunung Padang?
Situs Gunung Padang, kata Danny Hilman, bukanlah bukit alami melainkan konstruksi berbentuk piramida berlapis.
Lapisan pertama yakni yang paling atas – yang dipenuhi tanah, tumbuh-tumbuhan, berusia 1.000 2.000 tahun sebelum Masehi.
Lapisan kedua yang terdiri dari tumpukan pecahan batuan kolom dengan panjang hingga 1 meter, berusia 5.000 - 6.000 tahun sebelum Masehi.
Lapisan ketiga atau yang tertua berusia 16.000 - 27.000 tahun sebelum Masehi.
Sumber gambar, Archaeological Prospection/Natawidjaja
"Di lapisan tiga ini terdiri dari batuan yang lapuk, tanah liat hingga butiran kerikil dan batuan vulkanik yang tidak teridentifikasi. Ada juga batuan yang mengandung batuan kolom yang sangat lapuk berbentuk pilar vertikal."
Danny Hilman berkata, usia yang begitu lama pada lapisan terakhir memunculkan dugaan bahwa saat bangunan itu dibuat kemungkinan terjadi bencana yang berkaitan dengan banjir besar – atau kepunahan massal.
Setelah bencana, sambungnya, lapisan kedua dibangun dengan menimbun terlebih dahulu konstruksi pertama.
Di inti piramida, tim peneliti menemukan apa yang mereka gambarkan sebagai struktur batu lava yang "dipahat dengan cermat" dan "masif" yang terbuat dari andesit – sejenis batuan beku berbutir halus.
Sumber gambar, Archaeological Prospection/Natawidjaja
Merujuk pada konstruksi dan pahatan bebatuan, tim peneliti meyakini situs ini sudah ada sejak Zaman Es periode terakhir.
"Temuan ini menantang keyakinan konvensional bahwa peradaban manusia dan pengembangan teknik konstruksi canggih muncul selama periode awal Holosen atau awal Neolitikum."
"Pembuat lapisan ketiga dan kedua di Gunung Padang pasti memiliki kemampuan tukang batu yang luar biasa – yang tidak sejalan dengan budaya pemburu dan peramu tradisional."
Ahli geologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN) ini mengatakan temuan tersebut punya arti luar biasa untuk sejarah Indonesia.
Kalau selama ini pengetahuan peradaban Indonesia dimulai dari Kerajaan Kutai pada abad ke-4 Masehi, maka sesungguhnya peradaban sudah ada sebelum itu.
"Secara umum Indonesia seperti terbelakang, seperti anak bawang dibanding dengan India atau China yang sejarahnya lebih tua," ucap Danny Hilman.
Sumber gambar, Fairfax/Getty Images
Itu mengapa dia dan tim peneliti berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap rahasia tersembunyi sekaligus peradaban kuno di situs misterius tersebut.
Sebab meskipun situs ini sudah terkubur sekitar 9.000 tahun yang lalu, tapi orang-orang dari berbagai daerah kerap mendatangi lokasinya.
New Orleans, Amerika Serikat (AS)
New Orleans merupakan kota yang identik dengan "pesta bujang". Bar olahraga, klub tari telanjang, dan toko porno memenuhi kota di negara bagian Louisiana tersebut, khususnya di sepanjang Bourbon Street.
Pelancong dapat memilih apa pun yang dibutuhkan, dari yang paling mahal hingga situs tersembunyi yang hanya diketahui oleh penduduk setempat. Mereka bahkan mungkin menemukan klub yang saat ini menampilkan pertunjukan seks langsung.
Moskow disebut-sebut menjadi salah satu kota berdosa yang tidak pernah tidur. Tak sedikit orang-orang di Moskow menenggak vodka untuk bersenang-senang.
Meski ilegal, prostitusi juga sering dijumpai di sana. Jika mencari prostitusi, pelancong dapat pergi ke tochka (pasar pelacur luar ruangan), klub malam, klub telanjang, atau hanya mencari di sekitar bar lobi hotel terdekat jika ingin berhubungan seksual dengan para pekerja seks komersial.
Amsterdam, Belanda
Di Amsterdam, ganja merupakan hal yang legal. Toko-toko ganja ada di mana-mana untuk melayani pelancong dengan berbagai jenis hash dan gulma untuk kepuasan pribadi.
Selain itu, distrik lampu merah Amsterdam terkenal dengan pekerja seks komersialnya. Mereka memanggil lewat jendela kaca dan pertunjukan seks langsung.
Tijuana memiliki lusinan bar telanjang, rumah bordil, bar selam, dan pertunjukan seks live. Tak hanya itu, kota ini juga menyediakan obat-obatan berat seperti heroin dan sabu.
Namun Tijuana sangat kelam. Kota ini acapkali menjadi lokasi perdagangan manusia dan kejahatan lainnya.
Pattaya, Thailand
Pattaya merupakan rumah untuk minuman alkohol murah, permainan sepanjang malam, serta pelacur dapat ditemukan dengan mudah. Walking Street yang terkenal di Pattaya adalah tempat sebagian besar kehidupan malam terkonsentrasi.
Di sini tersedia bar, rumah bordil, bar Go-Go, hingga diskotik. Di sana pelancong juga dapat menonton pertunjukan kabaret ladyboy di Pattaya, atau pelancong bisa mencoba pijat plus-plus yang memiliki layanan ekstra di ranjang.
Saksikan video di bawah ini:
Gunung Padang 'berpotensi menjadi piramida tertua di dunia' - Bagaimana bentuk dan fungsinya?
Sumber gambar, Fairfax/Getty
Peneliti Danny Hilman Natawidjaja menyebut hasil penelitian terbarunya soal Gunung Padang bakal mengubah sejarah bahwa peradaban di Indonesia sudah berkembang sebelum abad ke-4 Masehi. Sebab, menurut hasil penelitian Danny, Gunung Padang berpotensi menjadi piramida tertua di dunia.
Itu mengapa dia berharap dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap rahasia tersembunyi sekaligus peradaban kuno di situs misterius tersebut.
Akan tetapi, arkeolog dari Jawa Barat, Dr Lutfi Yondri, menyebut kesimpulan itu mengada-ada karena hasil verifikasinya dan kajian literatur yang ada menyebutkan piramida tidak ada dalam lintasan budaya di Indonesia.