Senjata Paling Mematikan yang Dimiliki Dewa Dalam Mitologi Yunani
Reporter: Ajeng Monika Selis|
Editor: Alam Islam|
Senjata paling mematikan yang dimiliki pahlawan dan dewa dalam mitologi Yunani. ILUSTRASI/FOTO PIXABAY--
BACA JUGA: Update Tarif Tol Terbaru 2023 Ruas Bakauheni Sampai Palembang
Nahas, senjata yang ia miliki justru tak sengaja menghilangkan nyawa sahabatnya.
Hal ini disebabkan Artemis mengira bahwa Orion adalah pria yang merampas kehormatan temannya.
Selain Artemis, ada juga seorang pangeran Troya yang menikahi Ratu Sparta bernama Helen.
Dalam kisahnya ada banyak prajurit Yunani yang tewas akibat terkena senjata miliknya.
BACA JUGA: Rektor Umumkan Hasil Seleksi Penerima Beasiswa Pascasarjana 2023/2024
Dia adalah Paris, yang juga melenyapkan Achilles dengan panahnya, tepat mengenai tumit pada Perang Troya.
Senjata paling mematikan milik dewa dalam mitologi Yunani berikutnya adalah pedang.
Dianggap sebagai salah satu alat perang yang paling mematikan milik dewa mitologi Yunani.
BACA JUGA: Daftar Kapolres Polda Aceh Terbaru 2023, Ada yang Pernah Tugas di Lampung
Dan dewa yang paling akrab dengan pedang menciptakan semua senjata untuk para dewa di Gunung Olympus.
Dia adalah Hephaestus, dewa pengerjaan logam dan pandai besi.
Tak hanya membuat pedang, Hephaestus bahkan menciptakan petir untuk Zeus.
Kemudian trisula untuk Poseidon hingga panah Ajaib yang digunakan oleh Apollo dan juga Artemis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Satan/Amon (kemarahan)
Amon merupakan wujud dari iblis murka dan marah. Digambarkan dengan sosok menyedihkan serta menjijikan. Bertugas memantik amarah yang ada pada manusia.
Iblis ini bertugas mengalirkan hasrat seksual manusia, ketika sudah terjebak godaannya maka manusia akan terjebak ke dalam neraka kedua selamanya. Iblis dengan memiliki ajukan sebanyak 72 pasukan. Digambarkan dengan tiga kepala, kepala pertama menyerupai banting, kedua laki-laki dengan mahkota, serta kepala terakhir menyerupai domba jantan.
Asmodeus juga memiliki mulut yang bisa menyemburkan api dan ekor ular. Dalam kitab Tobit menceritakan bahwa Asmodeus awalnya jatuh cinta kepada wanita bernama Sarah, namun Sarah sudah mempunyai suami dan demi mendapatkan harinya, Asmodeus rela membutuh ke tujuh suami Sarah. Setelah dikalahkan oleh Tobias, Asmodeus diangkat menjadi iblis saat dibuang ke neraka karena Asmodeus mewakili dosa nafsu.
Beelzebub (Kerakusan)
Beelzebub adalah iblis yang mewakili dosa kerakusan. Ia dikenal sebagai “Lord of Flies” karena mempunyai kemampuan untuk terbang. Ia bertugas untuk membuat manusia menjadi rakus, tamak, banyak makan dan pilih-pilih terhadap makanan.
Sinopsis Big Bet, Raja Kasino yang Terjebak Dalam Kasus Pembunuhan
Selasa, 20 Desember 2022 - 16:29 WIB
VIVA Showbiz – Bagi Kamu penggemar drama Korea bergenre action dan crime, Big Bet akan tayang mulai besok, Rabu, 21 Desember 2022 di platform Disney+ Hotstar. Drakor baru ini bakal menghadirkan bintang Old Boy, Choi Min Sik yang akan perdana kembali ke layar kaca setelah 25 tahun.
Selain itu, ada pula Son Sueok Koo, Lee Dong Hwi dan villain dari Squid Game, Heo Sung Tae.
Sebelum nonton dramanya, yuk simak dulu sinopisnya berikut ini.
Disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Kang Yun Sung, serial bergenre crime drama dan action ini menceritakan kisah tak terlupakan dari seorang pria yang berupaya menjadi pengusaha kasino, namun gagal dan terpuruk karena rangkaian peristwa malang yang menimpanya.
Drama yang diberi judul Kasino di Korea ini mengikuti kisah Cha Moo Sik (Choi Min Sik), yang menjadi raja judi. Setelah kehilangan semua yang dia peroleh, Moo Sik terjebak dalam kasus pembunuhan.
Mencoba melarikan diri dari kemalangannya dan bertekad untuk bangkit, maestro kasino itu membuat taruhan dan mengorbankan semua yang ia miliki, termasuk nyawanya untuk dapat kembali ke dalam permainan.
Sang sutradara sendiri mengaku puas dengan serial yang bakal hadir dalam dua musim ini, dengan masing-masing terdiri dari 8 episode.
“Cerita kami terjadi di Filipina, jadi kami menghabiskan hampir tiga bulan syuting adegan di sana. Kami berterima kasih karena syuting serial ini dalam suasana ceria, dikelilingi oleh kru yang luar biasa,” kata Kang Yun Sung dikutip dari The Korea Herald, Selasa, 20 Desember 2022.
Big Bet terinspirasi dari pemilik kasino Korea di Filipina, menurut Yun Sung. Setelah bertemu dengan orang-orang yang mengenal pemilik kasino, ia memutuskan untuk menulis cerita ini dan mengubahnya menjadi serial drama.
“Saya selalu ingin menggarap serial drama, yang menampilkan cerita panjang. Dan saya pikir membawakan Big Bet dengan dua bagian berbeda adalah pilihan yang tepat bagi pemirsa untuk menikmati serial tersebut,” ujarnya.
Sutradara di balik hit noir, proyek action The Outlaws (2017), Long Live the King (2019) dan The Roundup tahun ini mengatakan dia ingin menyajikan cerita yang meyakinkan, yang akan membuat penonton merasa dunia yang dihadirkan di layar benar-benar ada.
Big Bet terinspirasi dari pemilik kasino Korea di Filipina, menurut Yun Sung. Setelah bertemu dengan orang-orang yang mengenal pemilik kasino, ia memutuskan untuk menulis cerita ini dan mengubahnya menjadi serial drama.
Kirim masukan terkait...
Pusat Bantuan Penelusuran
DOSA menjadi tindakan menyimpang yang dilakukan manusia dari hukum kehendak. Terdapat dua klasifikasi jenis dosa yang ada di dalam Alkitab, yaitu dosa ringan dan dosa mematikan.
Berbagai terminologi dosa di dalam Alkitab, seperti dosa hati, dosa pikiran, dosa mulut, hingga dosa perbuatan. Disayangkan manusia banyak yang melakukan dosa di dalam kehidupannya.
Baca juga: Teks Pengakuan Iman Rasuli Kristen Protestan dan Katolik
Dimulai sejak abad keempat di mana seorang biarawan Kristen, Evagrius Ponticus menggarap delapan pikiran jahat di antaranya kesombongan, nafsu, kemarahan, keserakahan, kesedihan, kemalasan, kerakusan, dan kebanggaan.
Awalnya gagasan ini hanya ditujukan kepada biarawan lain bukan untuk khalayak umum. John Cassian adalah murid Ponticus yang membawa ide dan gagasan ini ke gereja barat untuk diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin.
Baca juga: Tips Memilih Kado Natal dan Contohnya untuk Anak Cowok dan Cewek
Gagasan pemikiran Ponticus pada abad keenam kembali diatur St. Gregorius Agung di mana akan menjadi Paus Gregorius I. Gagasan Ponticus mengubah sifat kemalasan diganti menjadi iri hati.
Penguasa merupakan gambaran kesombongan bagi Gregorius. Namun seorang Teolog, Thomas Aquinas pada abad ke-13 melakukan penyuntingan pemikiran itu dalam Summa Theologica (berupa ringkasan teologi).
Melalui penyuntingan Teolog Aquinas kembali masuknya kemalasan dan menghapus kesedihan. Ia juga menjadikannya sifat kesombongan sebagai dosa tertinggi dari tujuh dosa besar manusia.
Dari Aquinas lahir konsep tujuh dosa besar. Di antaranya kesombongan, ketamakan, kemarahan, iri hati, Hawa Nafsu, serta kemalasan.
Secara harfiah konsep ketujuh dosa besar mematikan ini bukanlah dosa yang dapat membuat manusia meninggal ketika melakukannya. Melainkan ketika manusia melakukannya akan berpotensi melahirkan dosa yang lebih serius, berlawanan dengan Tujuh Kebaikan Katolik atau Seven Virtues of Catholicisme.
Seven Virtues of Catholicisme merupakan ajaran Katolik dalam melakukan kebajikan. Tujuh Kebaikan terdiri dari Humility (kerendahan hati), Chastity (kesucian), Liberality (kemurahan hati), Temperance (kesederhanaan), Patience (kesabaran), Diligence (kerajinan), dan Kindness (kebaikan).
Contohnya seperti, ketika manusia dikuasai oleh kerakusan, manusia akan merasa tidak puas dan terus mencari kerasukan dengan berbagai cara. Manusia akan mencuri bahkan sampai membunuh supaya mendapatkan apa yang diinginkan. Kerakusan ini menjadi pemicu penyebab kejahatan lain.
Setelah mengetahui sejarah tujuh dosa besar, maka selanjutnya adalah pemaparan lebih lanjut tujuh dosa besar yang dilakukan oleh manusia, di antaranya:
Kesombongan merupakan puncak dari sebuah dosa besar yang dapat dilakukan oleh manusia. Kesombongan adalah dosa paling berbahaya bagi manusia. Sifat sombong merupakan sifat menyakiti atau terlalu berlebihan terhadap kemampuan diri seseorang, serta merasa dapat menyandingi kekuatan Tuhan Maha Kuasa.
Kesombongan diri akan menguasai manusia dengan merasa paling benar dan berkuasa di muka bumi. Keyakinan memang diberikan oleh Tuhan kepada manusia namun hanya dengan batas wajar. Sifat berlebihan akan membuat manusia terjebak dan dapat menghancurkan dirinya.
Sulitnya membedakan percaya diri atau malah kesombongan diri, kesombongan akan hadir ketika seseorang memposisikan diri sebagai manusia yang lebih unggul dibanding manusia lainnya. Maka dari itu, perlunya membangun kesadaran bahwa setiap kenikmatan anugerah merupakan pemberian dari Tuhan, perbanyak bersyukur, hingga jangan mengagungkan kebaikan diri kepada orang lain.
Ketamakan atau keserakahan merupakan hasrat diri untuk memiliki kenikmatan dunia yang berlebih. Orang serakah biasanya tidak mau berbagi sesama manusia bahkan hewan. Manusia dengan sifat serakah akan melakukan apapun demi mendapatkan harta, bahkan rela menyakiti diri demi menghemat agar mempunyai harta kekayaan yang lebih banyak.
Bahkan tidak jarang banyak manusia serakah yang berani mengambil hak orang lain demi kekayaan untuk dirinya. Keserakahan dapat diatasi dengan selalu mengingat bahwa kekayaan, jabatan, status sosial hanyalah hal sementara yang diberikan oleh Tuhan. Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan bantuan orang lain, maka dari itu selalu berpikir bahwa tanpa bantuan dan memberikan bantuan tidak akan ada kehidupan di dunia ini nantinya.
Ketidak puasanya diri dan merasa gusar melihat orang lain mendapatkan kenikmatan serta kelebihan orang lain merupakan sifat dari iri hati. Iri hati merupakan sifat dimana hati tidak merasa senang ketika orang lain memiliki kekuatan, harta, prestasi, jabatan, kekuasaan, serta harta. Iri hati dapat di atasi dengan cara bersyukur atas apa yang sudah di hasilkan.
Amarah atau marah merupakan sebuah respon alami yang dimiliki setiap manusia saat mendapatkan ketidakadilan atau mendapatkan pengecewaan dari orang lain. Kemarahan dalam Katekismus menyebutkan marah dapat melukai bahkan membunuh manusia lain dengan sengaja. Manusia yang dikuasai kemarahan akan merusak akal pikiran hingga melupakan norma sosial.
Amarah dapat direndam dengan kesabaran dalam menghadapi keadaan. Rajin beribadah dapat mendekatkan diri terhadap Tuhan agar selalu ingat bahwa Tuhan bersama manusia yang sabar dalam menghadapi segala keadaan. Mengalihkan amarah juga dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti berolahraga serta mencari hobby yang disukai untuk ditekuni.
Nafsu yang berada bagian dari tujuh dosa besar merupakan nafsu birahi di mana keinginan dalam seksual terlalu berlebihan. Sejatinya nafsu dan seks adalah dua hal yang berbeda. Seks merupakan bagaimana cara manusia untuk memperoleh keturunan dalam pernikahan. Sedangkan nafsu adalah keinginan birahi untuk mendapatkan kenikmatan seks yang berlebih.
Berpikir secara kotor, merasa kurang puas, pergaulan bebas merupakan ciri-ciri manusia yang dikuasai nafsu. Manusia dapat menghindari hawa nafsu dengan cara tidak melihat gambar ataupun film dewasa. Perbanyak kegiatan positif hingga memperdalami ilmu keagamaan.
Rakus menjadi sebuah dosa besar ke enam pada manusia, rakusnya manusia dapat dilihat dari cara makan, orang rakus akan melihat dan membeli makanan dengan berlebih. Padahal apa yang dimakan tidak sebanyak dengan yang di pesan atau diambil. Rakus ditandai juga dengan membeli makanan yang terlalu mahal tanpa memperlihatkan keadaan keuangan, makan berlebih, serta makan sebelum waktunya.
Haus akan jabatan, kekuasaan, harta bisa juga dikaitkan dengan kerasukan. Dalam mencegah sifat rakus haruslah berdoa sebelum makan serta melakukan kegiatan. Selalu bersyukur atas pemberian tuhan agar tidak mengambil hal orang lain.
kondisi ketidakpedulian terhadap apa yang ada di sekitar, malas menjadi dosa besar dikarenakan akan membuat manusia gagal dalam setiap kegiatannya. Mudah menyerah, ceroboh, tidak ada hasrat melakukan kegiatan, melakukan pekerjaan setengah hati merupakan sebuah kemalasan.
Hidup disiplin dan teratur dapat menjadi salah satu penghindar rasa malas yang melekat pada diri manusia. Selain ketujuh dosa tersebut, ternyata dosa-dosa tersebut diwakili oleh tujuh iblis yang memiliki kekuatan tertinggi di neraka.
Para iblis ini awalnya adalah malaikat Agung yang hidup di surga, namun mereka melakukan pemberontakan hingga menentang Tuhan sehingga terjadilah peperangan. Maka dari itu iblis-iblis ini dijatuhkan ke dalam neraka bersama lucifer.
Berikut ketujuh iblis yang menguasai ketujuh dosa besar, di antaranya:
Lucifer (Kesombongan)
Lucifer merupakan bahasa Latin dengan arti Pembawa Cahaya, Lucifer juga menjadi sebuah nama Planet Venus atau Bintang Fajar. Iblis tertinggi di neraka ini merupakan iblis terkuat yang ada. Dahulu Iblis ini merupakan malaikat Agung, Lucifer dengan kesombongan hingga menentang Tuhan membuatnya dibuang ke dalam neraka.
Iblis dengan gambaran ketamakan dari kekayaan dan keserakahan. Mammon akan menjadikan manusia sebagai budak. Manusia-manusia rakus akan uang, suka menipu, sering merugikan orang, pelit, serakahlah yang akan dijadikan budak oleh Mammon di neraka.
Iblis dengan penggambaran monster laut besar dan menyimpan pintu neraka di mulutnya ini merupakan iblis yang Mewakili iri hati. Iblis ini akan menggoda pria merupakan tugasnya agar melakukan penghujatan. Iblis ini bertanggung jawab untuk memberi hukuman kepada manusia yang iri hati dengan cara memakannya.
Belphegor (Kemalasan)
Terdapat dua penggambaran yang berbeda dari iblis ini. Yang pertama belphegor digambarkan sebagai perempuan muda yang sangat cantik di dunia, yang kedua digambarkan sebagai sosok berjenggot yang mempunyai tanduk dan kuku tajam.
Di beberapa tradisi, Belphegor adalah malaikat yang bernama Bola-Peor namun, ketika Lucifer memberontak ia tak mendukungnya sehingga ia dianggap sebagai pembelot. Belphegor ini dikenal akan otaknya yang licik. Ia akan membuat manusia berusaha untuk haus akan kekayaan dengan cara menipu, korupsi dan hal-hal yang berhubungan dengan kekayaan instan lainnya.
Inilah pembahasan tentang tujuh dosa besar dan iblis yang mewakili tujuh dosa tersebut. Semoga dar pembahasan ini bisa menambahkan pengetahuan dan wawasan pembaca agar lebih bisa berhati-hati dalam bertindak. (Z-3)