Jenderal Polisi (Purn) Sutarman
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah) di Mabes Polri.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Banten pada tahun 2016, karirnya melejit saat ia mencapai pangkat Inspektur Jenderal (Irjen) pada tahun 2018, saat itu ia menjabat sebagai Kadiv Propam Polri. Hanya dalam waktu satu tahun, Listyo Sigit naik pangkat menjadi Komisaris Jenderal (Komjen) setelah ditunjuk sebagai Kabareskrim Polri pada tahun 2019.
Selama menjabat sebagai Kabareskrim, ia berhasil menyelesaikan beberapa kasus besar, termasuk penangkapan pelaku penyerangan dengan air keras terhadap Novel Baswedan. Puncak karir jenderal bintang 4 itu terjadi pada tahun 2021.
Pada tahun tersebut, ia dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo, menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis. Secara pribadi, Jenderal Listyo Sigit Prabowo memiliki seorang istri bernama Juliati Sapta Dewi Magdalena, dengan siapa ia dikaruniai dua putra dan satu putri.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo lahir pada tanggal 5 Mei 1969 di Ambon, Maluku. Setelah menyelesaikan pendidikan di Akpol tahun 1991, ia memulai karier di kepolisian. Sebelum mencapai posisi Kapolri, Listyo Sigit telah mengisi beberapa jabatan penting dalam institusi kepolisian.
Profil Jenderal Listyo Sigit Prabowo
POSBELITUNG.CO - Ada 23 Jenderal polisi bintang 4 yang menjabat Kepala Polri sejak tahun 1963 hingga sekarang.
Jenderal Polisi adalah tingkat keempat atau tertinggi bagi perwira tinggi di Kepolisian Republik Indonesia.
Dikutip wikipedia, pangkat ini setara dengan Jenderal pada militer.
Tanda kepangkatan yang dipakai adalah empat bintang.
Jenderal Polisi disandang oleh Kapolri atau Tri Brata 1 (TB 1).
Saat ini Kapolri dijabat oleh Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Berikut daftar Kapolri dengan pangkat Jenderal polisi empat bintang di pundak sejak tahun 1963.
Baca juga: Inilah Daftar Jenderal Bintang 4 Selama 40 Tahun di Indonesia, Sosok yang Terakhir Paling Dikenal
1. Jenderal Polisi Soetjipto Danoekoesoemo 30 Desember 1963 - 8 Mei 1965
2. Jenderal Polisi Soetjipto Joedodihardjo 9 Mei 1965 - 15 Mei 1968
3. Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso 15 Mei 1968 - 2 Oktober 1971
4. Jenderal Polisi Mohamad Hasan 3 Oktober 1971 - 24 Juni 1974
5. Jenderal Polisi Widodo Budidarmo 26 Juni 1974 - 25 September 1978
6. Jenderal Polisi Awaluddin Djamin 26 September 1978 - 3 Desember 1982
7. Jenderal Polisi Anton Soedjarwo 4 Desember 1982 - 6 Juni 1986
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok para jenderal bintang 4 polisi yang pernah menjabat Kepala Kepolisian (Kapolri).
Sejak tahun 1963, sudah 23 Jenderal polisi pangkat bintang 4 yang menjabat Kapolri.
Namun dari jumlah jenderal tersebut, ada satu orang yang tidak sempat dilantik Kapolri.
Jelang pelantikannya, terjadi keributan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian.
Padahal secara kepangkatan, jenderal bintang empat itu sudah layak jadi Kapolri.
Namun usahanya untuk jadi Kapolri pupus.
Baca juga: Profil dan Kehebatan Faisol Izuddin Karimi Jenderal Termuda TNI Akmil 1999, Danrem 061/Surya Kencana
Baca juga: Permintaan Musa Rajekshah Jelang Bertarung Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut
Jenderal Polisi adalah tingkat keempat atau tertinggi bagi perwira tinggi di Kepolisian Republik Indonesia.
Dikutip wikipedia, pangkat ini setara dengan Jenderal pada militer.
Tanda kepangkatan yang dipakai adalah empat bintang.
Jenderal Polisi disandang oleh Kapolri atau Tri Brata 1 (TB 1).
Berikut daftar Kapolri dengan pangkat Jenderal polisi empat bintang di pundak sejak tahun 1963.
1. Jenderal Polisi Soetjipto Danoekoesoemo 30 Desember 1963 - 8 Mei 1965
2. Jenderal Polisi Soetjipto Joedodihardjo 9 Mei 1965 - 15 Mei 1968
3. Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso 15 Mei 1968 - 2 Oktober 1971
TRIBUN-TIMUR.COM - Daftar 23 Jenderal polisi bintang 4 pernah menjabat sebagai Kepala Polri sejak tahun 1963 hingga sekarang.
Jenderal Polisi adalah tingkat keempat atau tertinggi bagi perwira tinggi di Kepolisian Republik Indonesia.
Dikutip wikipedia, pangkat ini setara dengan Jenderal pada militer.
Tanda kepangkatan yang dipakai adalah empat bintang.
Jenderal Polisi disandang oleh Kapolri atau Tri Brata 1 (TB 1).
Saat ini Kapolri dijabat oleh Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Berikut daftar Kapolri dengan pangkat Jenderal polisi empat bintang di pundak sejak tahun 1963.
1. Jenderal Polisi Soetjipto Danoekoesoemo 30 Desember 1963 - 8 Mei 1965
2. Jenderal Polisi Soetjipto Joedodihardjo 9 Mei 1965 - 15 Mei 1968
3. Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso 15 Mei 1968 - 2 Oktober 1971
4. Jenderal Polisi Mohamad Hasan 3 Oktober 1971 - 24 Juni 1974
5. Jenderal Polisi Widodo Budidarmo 26 Juni 1974 - 25 September 1978
6. Jenderal Polisi Awaluddin Djamin 26 September 1978 - 3 Desember 1982
7. Jenderal Polisi Anton Soedjarwo 4 Desember 1982 - 6 Juni 1986
Terdapat sejumlah Jenderal Polisi bintang 4 yang berasal dari Jawa Tengah. Foto DOK ist
bintang 4 yang berasal dari
. Salah satunya bahkan berstatus sebagai peraih
Jenderal Polisi merupakan pangkat bintang 4 di Kepolisian Republik Indonesia. Adapun pangkat tersebut setara dengan Jenderal pada ranah militer.
Dalam sejarahnya, telah banyak bermunculan perwira Polri yang berhasil menembus pangkat bintang 4. Dari sekian banyak, beberapa di antaranya diketahui berasal dari daerah Jawa Tengah.
Berikut enam Jenderal Polisi bintang 4 asal Jawa Tengah,
Jenderal Polisi (Purn) Sutarman merupakan salah seorang purnawirawan perwira tinggi Kepolisian Republik Indonesia. Dalam riwayatnya, dia pernah menduduki jabatan Kapolri periode 2013 hingga 2015.
Jenderal Polisi (Purn) Sutarman lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 5 Oktober 1957. Pasca lulus dari Akpol tahun 1981, kariernya terbilang cukup moncer dari waktu ke waktu.
Tercatat, sejumlah jabatan penting pernah disandangnya. Sebut saja seperti Kapolda Kepri (2005-2008), Kaselapa Lemdiklat Polri (2008-2010), Kapolda Jawa Barat (2010), Kapolda Metro Jaya (2010-2011), Kabareskrim Polri (2011-2013), hingga Kapolri (2013-2015).
Mengutip Antara, Sutarman ditunjuk sebagai Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67 Polri 2013 yang ditandatangani 24 Oktober 2013. Dia dilantik langsung oleh Presiden SBY pada 25 Oktober 2013.
Lantas, siapa sosok Jenderal Bintang 4 di Polri?
Pemakaman Mantan Kapolri Dibyo Widodo
Jenderal Polisi (Purn) Dibyo Widodo dilahirkan di Purwokerto, Jawa Tengah pada 26 Mei 1946. Dia menjabat sebagai Kapolri ke-13 dari tahun 1996 hingga 1998. Dalam hal pendidikan, Dibyo Widodo menyelesaikan SMA pada tahun 1965, lalu melanjutkan ke Akademi Kepolisian dan lulus pada tahun 1968.
Pendidikan Dibyo tidak berhenti di situ. Dia melanjutkan studi di Bakaloreat PTIK pada tahun 1972, kemudian Doktoral PTIK pada tahun 1975, Sesko ABRI Bagpol pada tahun 1981, dan terakhir Lemhannas pada tahun 1993. Sebelum menjabat sebagai Kapolri, ia juga menempati berbagai jabatan penting seperti Wakapolda Nusa Tenggara, dan Kapolda Metro Jaya.
Jenderal Polisi (Purn) Rusdihardjo
Jenderal Polisi (Purn) Rusdihardjo dilahirkan di Surakarta pada tanggal 7 Juli 1945. Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, dia memilih untuk bergabung dengan Akademi Kepolisian di Sukabumi pada tahun 1964.
Dalam karirnya di bidang kepolisian, Rusdihardjo berhasil mencapai posisi puncak sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pada tahun 2000. Tidak hanya menjabat sebagai Kapolri, beliau juga pernah dipercayakan sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia pada tahun 2004.
Source : vivanews/Andry Daud
Komandan Upacara Penurunan Bendera HUT RI ke-70 (Istana Merdeka, 17 Agustus 2015)Riwayat Jabatan
Pabandya Lat Ops Paspampres (2008—2009)Dandenwalpri Grup A Paspampres (2009—2010)Danyonif 315/Garuda (2010—2011)Sespri Wakasad (2011—2012)Kolonel
Dan Grup A Paspampres (2012—2014)Asops Kasdam VI/Mulawarman (2014—2015)Koorspri Kasad (2015—2017)Pamen Denma Mabesad (2017—2018)Brigadir Jenderal
Danmentar Akmil (2018)Danrem 121/Alambhana Wanawai (2018—2020)Kasdam XVII/Cenderawasih (2020—2021)Ir. Pusterad (2021—2022)Mayor Jenderal
Sahli Bidang Keamanan Kemhan (2022)Dirjen Strahan Kemhan (2022—2024)Pangdam IX/Udayana (2024)Letnan Jenderal
Pangkogabwilhan III (2024—Sekarang)
2 Letjen TNI Widi Prasetijono
Letnan Jenderal TNI Widi Prasetijono, S.I.P. (lahir 4 Juni 1971). Ia adalah seorang Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat yang saat ini menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI-AD.
Widi cukup lama bertugas di kesatuan Kopassus serta juga pernah menjabat Ajudan Presiden RI Joko Widodo. Dia sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Militer IV/Diponegoro.
Jenderal Hoegeng Imam Santoso
Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso merupakan figur yang telah dikenal luas di tengah masyarakat Indonesia. Beliau yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia selama tiga tahun, dari tahun 1968 hingga 1971, dikenal sebagai sosok polisi yang memiliki integritas tinggi, hidup sederhana, dan penuh dedikasi.
Hoegeng Imam Santoso dilahirkan di Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 14 Oktober 1921. Ia kemudian meniti karier di kepolisian hingga mencapai posisi tertinggi sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Soetjipto Joedodihardjo pada tahun 1968.
Sosok 2 Jenderal Bintang 4 yang Masih Aktif Bertugas di TNI, Bukan Orang Sembarangan
Kamis, 7 Maret 2024 - 11:17 WIB
Jakarta – Sampai saat ini setidaknya ada dua nama jenderal bintang 4 yang masih aktif bertugas di TNI. Jenderal TNI ini adalah pangkat teratas dalam golongan perwira tinggi (pati) TNI AD. Ia berada satu tingkat di atas Letnan Jenderal (Letjen) atau jenderal bintang 3.
Memiliki bintang 4, Jenderal TNI setara dengan pangkat Laksamana untuk Angkatan Laut dan Marsekal di Angkatan Udara. Meski demikian, penyebutan Jenderal TNI ini lebih identik dipakai oleh pati TNI AD karena berbeda penyebutan dengan angkatan militer yang lain.
Menariknya, salah satunya adalah menantu dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan. Nah, bagi kamu yang penasaran, berikut ulasan mengenai dua jenderal bintang 4 yang masih bertugas di TNI.
Ilustrasi Gedung Mabes Polri
Jenderal Polisi (Purn) Surojo Bimantoro, seorang mantan Jenderal Polisi, menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia pada era 2000-2001. Menurut informasi dari sumber resmi Kepolisian, dia lahir di Jawa Tengah pada tanggal 1 November 1946.
Selama masa kepengurusannya, dia terlibat dalam perselisihan dengan Presiden Indonesia saat itu, Gus Dur. Meskipun sempat dicopot dari jabatannya, namun pada bulan Agustus 2001, Presiden Megawati Soekarnoputri mengembalikan posisinya melalui Keputusan Presiden Nomor 97 tahun 2001.